Oxyuris
vermicularis
(Cacing
Kremi)
1.
Pengertian
Nama lain: -Enterobius vermicularis
- Cacing kremi
- Pin worm
Ovyuris vermicularis merupakan cacing yang hampir terdapat di seluruh dunia, tetapi jarang di temui pada orang kulit hitam. Manusia merupakan hospes definitif.
Cacing ini menyebabkan penyakit : - Enterobiasis / Oxyuriasis / penyakit cacing kremi
Habitat : usus besar (coecum, colon, appendiks, ascenden)
Bentuk infektif : telur berisi larva (telur infektif)
- Cacing kremi
- Pin worm
Ovyuris vermicularis merupakan cacing yang hampir terdapat di seluruh dunia, tetapi jarang di temui pada orang kulit hitam. Manusia merupakan hospes definitif.
Cacing ini menyebabkan penyakit : - Enterobiasis / Oxyuriasis / penyakit cacing kremi
Habitat : usus besar (coecum, colon, appendiks, ascenden)
Bentuk infektif : telur berisi larva (telur infektif)
2.
Morfologi
Ukuran telur E.
vermicularis yaitu 50-60 mikron x 20-30 mikron (rata-rata 55 x
26 mikron). Telur berbentuk asimetris, tidak berwarna, mempunyai dinding yang
tembus sinar dan salah satu sisinya datar. Telur ini mempunyai kulit yang
terdiri dari dua lapis yaitu : lapisan luar berupa lapisan albuminous,
translucent, bersifat mechanical protection. Di dalam telur terdapat bentuk
larvanya. Seekor cacing betina memproduksi telur sebanyak 11.000 butir setiap
harinya selama 2 samapi 3 minggu, sesudah itu cacing betina akan mati.
Gambar
telur Enterobius vermicularis
Cacing
dewasa E.
vermicularis berukuran kecil, berwarna putih, yang betina jauh
lebih besar dari pada yang jantan. Ukuran cacing jantan adalah 2-5 mm, cacing
jantan mempunyai sayap yang dan ekornya melingkar seperti tanda tanya.
Sedangkan ukuran cacing betina adalah 8-13 mm x 0,4 mm, cacing betina mempunyai
sayap , bulbus esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan runcing. Uterus
cacing betina berbentuk gravid melebar dan penuh dengan telur. Bentuk khas dari
cacing dewasa ini adalah tidak terdapat rongga mulut tetapi dijumpai adanya 3
buah bibir, bentuk esofagus bulbus ganda (double bulb oesophagus), di daerah
anterior sekitar leher kutikulum cacing melebar, pelebaran yang khas disebut
sayap leher (cervical alae).
Gambar
cacing dewasa Enterobius vermicularis
DAUR HIDUP
Cacing
dewasa jantan dan betina hidup pada rongga sekum, usus besar dan usus halus
yang berdekatan dengan sekum. Setelah cacing jantan membuahi cacing betina,
maka cacing betina yang gravid bermigrasi ke daerah peri anal pada malam hari
untuk mengeluarkan telurnya yang berjumlah 11.000 – 15.000 butir. Dalam waktu ±
6 jam setelah telur dikeluarkan oleh cacing betina, telur-telur tersebut
menjadi matang (bentuk infektif). Cara infeksi adalah menelan telur matang atau
bila larva dari telur yang menetas didaerah perianal bermigrasi kembali ke
sekum.
Bila
telur matang tersebut tertelan, telur akan menetas di usus halus mengeluarkan
larva lalu menjadi cacing dewasa di sekum. Waktu yang diperlukan mulai telur tertelan sampai menjadi
cacing dewasa ± 2 minggu sampai 2 bulan.
Bila telur matang pecah didaerah perianal maka keluar
larva kemudian larva tersebut bermigrasi kembali ke sekum, melalui anus,
rektum, kolon sigmoid, kolon desendens, kolon transversum dan kolon asendens. Proses tersebut disebut retrograde infeksi atau retro-infeksi
atau oto-infeksi.
Cacing
jantan mati setelah kopulasi (membuahi yang betina), sedangkan cacing betina
mati setelah mengeluarkan telur-telurnya.
Perjalanan penyakit
Cacing Enterobius
vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga
enterobiasis atau oksiuriasis. Infeksi biasanya terjadi melalui 2 tahap.
Pertama, telur cacing
pindah dari daerah sekitar anus
penderita ke pakaian, seprei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan, telur cacing
pindah ke mulut anak yang lainnya dan akhirnya tertelan.
Telur cacing juga dapat terhirup dari udara
kemudian tertelan. Setelah telur cacing tertelan, lalu larvanya
menetas di dalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan ini memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak ke daerah di sekitar anus (biasanya pada malam hari) untuk menyimpan telurnya
di dalam lipatan kulit anus penderita. Telur tersimpan dalam suatu bahan yang
lengket. Bahan ini dan gerakan dari cacing betina inilah yang menyebabkan
gatal-gatal. Telur dapat bertahan hidup diluar tubuh manusia selama 3 minggu
pada suhu ruangan yang normal. Tetapi telur bisa
menetas lebih cepat dan cacing muda
dapat masuk kembali ke dalam rektum dan usus bagian bawah.
Gejala
Gejalanya
berupa:
2.
Rewel
(karena rasa gatal dan tidurnya pada malam hari terganggu)
3.
Kurang
tidur (biasanya karena rasa gatal yang timbul
pada malam hari ketika cacing betina
dewasa bergerak ke daerah anus dan
menyimpan telurnya di sana)
4.
Nafsu makan berkurang, berat badan menurun (jarang terjadi,
tetapi bisa terjadi pada infeksi yang berat)
Komplikasi
Diagnosis
Cacing kremi
dapat dilihat dengan mata telanjang pada anus penderita, terutama dalam waktu
1-2 jam setelah anak tertidu pada malam hari. Cacing kremi berwarna putih dan
setipis rambut, mereka aktif bergerak. Telur maupun cacingnya bisa didapat
dengan cara menempelkan selotip di lipatan kulit di sekitar anus, pada pagi
hari sebelum anak terbangun. Kemudian selotip tersebut ditempelkan pada kaca
objek dan diperiksa dengan mikroskop.
Pengobatan
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian
dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel
pamoat. Seluruh
anggota keluarga dalam satu rumah harus
meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang
lainnya.
Untuk
mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari.
Meskipun
telah diobati, sering terjadi infeksi ulang karena telur yang
masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama
seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci
untuk memusnahkan telur cacing yang tersisa.
3.
Mencuci
seprei minimal 2 kali/minggu
5.
Menghindari
penggarukan daerah anus karena
bisa mencemari jari-jari tangan dan
setiap benda yang dipegang/disentuhnya
Pencegahan
Sangat
penting untuk menjaga kebersihan pribadi, dengan menitikberatkan kepada mencuci
tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam
dan seprei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin dan dijemur matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar